Hai Sobat Miku! Kali ini Miku mau ajak kamu membahas salah satu materi ekonomi kelas 11 yakni pendapatan nasional. Miku mau spill sedikit nih mengenai materi ini. Menurut info yang Miku dapatkan, pendapatan nasional adalah konsep yang diusung oleh para ahli ekonomi untuk menilai semua kegiatan perekonomian selama satu tahun.
Tujuan kita mengetahui nilai ini adalah untuk mengukur kemakmuran masyarakat kita. ‘Hm, kira-kira sudah makmur belum ya hidupnya?’ atau ‘apakah masyarakat sudah sejahtera?’.
Maka dari itu guys, penting banget bagi kita untuk mengetahui kondisi tersebut melalui materi ini. Gimana, makin penasaran ga apa itu pendapatan nasional? Yuk berikut penjelasannya.
Pengertian Pendapatan Nasional
Tadi Miku sudah menjelaskan secara sekilas tentang pendapatan nasional, sekarang Miku mau aja kamu untuk menyelami sejarah materi ini. Jadi, pendapatan nasional pertama kali dikemukakan oleh Sir William Petty, seorang ekonom Inggris, pada tahun 1665.
Awalnya, konsep pendapatan nasional adalah total biaya hidup atau konsumsi seluruh penduduk suatu negara dalam satu tahun. Namun, Sir William Petty kemudian memperluasnya dengan membahas cara menghitung populasi dan pendapatan sosial. Teori ini kemudian dikritik karena tidak memperhitungkan perubahan dalam sumber daya, populasi, dan faktor lain yang mempengaruhi pendapatan.
Dalam perkembangannya di ekonomi modern, rumus pendapatan nasional tidak lagi hanya terfokus pada konsumsi saja. Untuk menghitung pendapatan nasional, biasanya pemerintah menghitungnya dengan cara mencatat aktivitas ekonomi suatu negara dalam rentang waktu tertentu Amin4d Daftar.
Data ini kemudian dicatat dalam sistem akuntansi yang mencakup total pendapatan dari perusahaan dalam negeri, besaran upah yang diterima oleh pekerja dalam dan luar negeri, serta jumlah yang dikeluarkan untuk pembayaran pajak penjualan dan pendapatan oleh perusahaan dan individu yang berada di dalam negara tersebut.
Saat ini, salah satu metode perhitungan pendapatan nasional adalah dengan menggunakan Produk Domestik Bruto (PDB). Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan bahwa menghitung pendapatan nasional melalui PDB mampu mencerminkan kapabilitas sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu negara.
Kali ini Miku mau memperjelas secara detail, jadi pendapatan nasional adalah nilai keseluruhan hasil akhir dari produksi barang dan jasa yang terjadi di suatu negara dalam satu tahun.
Metode & Rumus Menghitung Pendapatan Nasional
Setelah memahami pengertian, Miku ajak menjelaskan metode yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional. Jadi, biasanya ada tiga pendekatan yang digunakan untuk mengukur pendapatan nasional yakni:
1. Pendekatan Produksi (Production Approach)
Metode pertama menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan produksi. Metode ini menitikberatkan pada kegiatan yang menghasilkan nilai tambah. Oleh karena itu, perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan ini hanya mencakup penilaian tambahan pada sektor produksi. Rumus untuk menghitung pendapatan nasional menggunakan pendekatan produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = (Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Q3 x P3) + …. + (Qn X Pn)
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan kedua untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Menurut pendekatan ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai imbalan atas jasa yang mereka berikan dalam proses produksi, termasuk:
- Upah/gaji (w) = balas jasa pemilik tenaga kerja
- Sewa (r) = balas jasa pemilik tanah
- Bunga (i) = balas jasa pemilik modal
- Keuntungan (profit/p) = balas jasa pengusaha
Dari beberapa perhitungan tersebut, maka pendapatan nasional pada metode ini dirumuskan dengan:
Y = w + r + i + p
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional
r = Pendapatan dari upah, gaji, dan lainnya
w = Pendapatan bersih dari sewa
i = Pendapatan dari bunga
p = Pendapatan dari keuntungan perusahaan dan usaha perorangan
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan terakhir yang disebut pendekatan pengeluaran menghitung pendapatan nasional dengan menjumlahkan permintaan akhir dari pelaku ekonomi (konsumen, produsen, dan pemerintah) dalam suatu negara, yakni:
- Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
- Investasi domestik bruto (Investment/I).
- Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
- Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).
Dari beberapa perhitungan pendekatan pengeluaran, maka pendapatan nasional dapat dihitung dengan rumus
Y = C + G + I + (X-M)
Keterangan :
Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga)
I = investment (investasi)
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah)
X = ekspor
M = impor
Tujuan Menghitung Pendapatan Nasional
Tahukah Sobat Miku dari pendapatan nasional ini kita bisa mengetahui banyak hal loh tentang suatu negara. Hmm.. kira-kira apa saja ya? Berikut adalah tujuan menghitung pendapatan nasional:
- Menilai tingkat kesejahteraan suatu negara
- Mengevaluasi kinerja ekonomi dalam cakupan tertentu
- Mengukur perubahan ekonomi dari waktu ke waktu
- Membandingkan kinerja sektor ekonomi antara satu dengan yang lain.
- Memperoleh indikasi tentang kualitas hidup masyarakat dalam negara tersebut
Negara yang Memiliki Pendapatan Nasional Tertinggi
Setelah mempelajari metode penghitungannya, Miku mau kasih informasi data negara yang memiliki pendapatan nasional pendidikan di dunia. Berikut informasinya.
- Luksemburg sebesar US$26.321 (Rp377 juta)
- Uni Emirat Arab sebesar US$24.292 (Rp348 juta)
- Norwegia sebesar US$22.684 (Rp325 juta)
- Swiss sebesar US$21.490 (Rp307 juta)
- Amerika Serikat sebesar US$19.306 (Rp276 juta)
- Kanada sebesar US$18.652 (Rp267 juta)
- Austria sebesar US$18.405 (Rp263 juta)
- Swedia sebesar US$17.625 (Rp252 juta)
- Denmark sebesar US$17.432 (Rp249 juta)
- Belanda sebesar US$17.154 (Rp245 juta)